Terkadang hati risau dengan semua yang terjadi belakangan ini. Apakah ini yang terbaik untuk hidupku dan hidupnya ?
Jika saja bisa ku intip catatan hidup yang telah di rencanakan-Nya. Mungkin aku takkan menunggu dengan rasa khawatir.
Tapi itulah hikmahnya kita tak mengetahui catatan rencana hidp yang telah dipersiapkan Allah jauuuh sebelum kita dilahirkan dari kandungan Ibu, agar kita selalu belajar berbaik sangka kepada-Nya bahwa apa yang sudah Dia rencanakan untuk kita adalah pasti yang terbaik dan selalu mengandung hikmah.
Well, salah satu yang tak bisa kita ketahui dari rencananya itu adalah Jodoh.
Ada apa dengan jodoh ??
Ya itu sebuah misteri lain yang tak bisa kita pecahkan, bahkan yang sudah menikah pun blum tentu jodohnya.
apalagi yang belum kalo gtu ya ?
Pacaran di masa sekarang ini pasti udah lumrah, bahkan anak SD pun udah sayang-sayangan ke oacarnya dan berani mesra di depan publik. Padahal mandi aja masih harus dimandiin kayanya.
Haduuuhh --"
Polemik ini sedang melanda diriku juga, wanita belum matang yang akan segera menginjak usia 21.
Saat sebelumnya, terpikir sekali rasa sangat ingin menikah muda.
Tapi setelah ada rencana akan melangsungkan pertunangan, rasanya ada sesuatu yang mengganjal. Banyak sekali pertanyaan muncul, kegundahan, kerisauan, intinya galau.
Berdoa meminta petunjuk Allah sudah tentu, tapi tetap saja pertanyaan Apakah dia benar2 jodohku selalu muncul dalam benak ku.
Sifatku yang masih kekanak-kanakan kadang selalu emosi, apakah aku sudah benar-benar siap jika benar jodohku sudah dekat ?
Pasti Allah tahu apa yang telah direncanakan-Nya untukku, pasti saat rencana itu terjadi adalah ketika aku telah siap menjadi seorang pendamping sang pemilik tulang rusukku, istri yang selalu mendukung dan menjadi tempatnya bersandar dikala dunia tak ramah padanya, memberikan rumah terhangat untuk dia kembali.
Apakah jodoh itu melulu karena cinta ? Mungkin saja, tapi banyak sekali kisah dimana bahkan tak ada sama sekali cinta sebelum pernikahan berlangsung, itu terjadi karena kesiapan, kepasrahan diri terhadap apa yang telah Allah rencanakan, Subhanallah.
Saat pertalian kasih ini sedang diwarnai dengan rasa sebal yang menjadi-jadi, kebencian akan sifat pencuriga, kadang cemburu, kadang hal-hal tak logis menjadi alasan suatu pertengkaran, itu memang sensasi tali kasih yang didalamnya terdapat rasa yaitu cinta. Karena tak mungkin jika tak ada rasa kita akan mengalami saat tak llogis tersebut.
Namun, hal itu kadang menyebabkan suatu kecemasan dalam hati, apakah kami bisa bersatu dalam ikatan sakral dan membangun keluarga sakinah mawaddah warrahamah jika kondisi itu masih terjadi ?
Hanya Allah yang tahu akhir dari kisah ini, atau aku akan menuntun garis nasib ku ?
Sabtu, 03 Agustus 2013
Rabu, 08 Mei 2013
IMUNISASI ANAK CARA ISLAM
Apakah vaksin yang diberikan kepada bayi-bayi dan anak-anak islam untuk tujuan imunisasi itu halal atau haram ?
MUI telah menjelaskan bahwa vaksin polio itu terbuat dari ekstrak ginjal kera, ekstrak babi dan janin yang sengaja digugurkan, Na'udzubillah. Bahkan vaksin meningitis yang diberikan kepada jemaah haji pun mengandung babi. Namun fatwa MUI terakhir menyebutkan bahwa hal tersebut boleh digunakan selama belum ditemukan yang halal. Tapi mengapa harus babi ? Apakah tidak ada obat lain, mengapa kita harus mengotori tubuh kita sendiri dengan sesuatu yang jelas keharamannya, karena setelah diteliti hal tersebut hanya menimbulkan kemudhorotan bukan manfaat. BUkankah Allah menganugerahkan semua tanaman dan hewan yang halal untuk kita pelajari, bukan malah menggunakan yang haram, Subhanalloh.
Bahkan berdasarkan kejadian yang nyata banyak yang anak yang diberi vaksin penyakit polio malah menderita penyakit polio dan kekebalan tubuhnya malah menurun. Juga pada beberapa kasus autisme, beberapa ilmuwan melontarkan bahwa autisme disebabkan oleh vaksin-vaksin tersebut karena pengawetnya terbuat dari merkuri yang sudah sangat jelas berbahaya untuk tubuh. Dan perusahaan vaksin tersebut hanya mengganti rugi namun tidak bisa mengembalikan anak tersebut seperti semula.
Bahkan berdasarkan kejadian yang nyata banyak yang anak yang diberi vaksin penyakit polio malah menderita penyakit polio dan kekebalan tubuhnya malah menurun. Juga pada beberapa kasus autisme, beberapa ilmuwan melontarkan bahwa autisme disebabkan oleh vaksin-vaksin tersebut karena pengawetnya terbuat dari merkuri yang sudah sangat jelas berbahaya untuk tubuh. Dan perusahaan vaksin tersebut hanya mengganti rugi namun tidak bisa mengembalikan anak tersebut seperti semula.
Relakah orangtua melhat anaknya seperti itu ?
Padahal vaksin-vaksin tersebut diciptakan karena virus-virusnya juga sengaja mereka ciptakan, hanya agar bisnis vaksinasi tetap berjalan.
Dimanakah hati mereka setelah melihat produknya malah mencelakakan bahkan membunuh anak-anak karena vaksin tersebut. Hanya meraup pundi-pundi kekayaan. Astaghfirullah, ternyata banyak sekali orang yang tidak menyadarinya.
Coba kita renungkan, apakah dulu ada virus-virus seperti itu?
Renungan yang sangat mengusik hati dan akal kita, mengapa orang-orang di zaman nabi-nabi terdahulu berumur sangat panjang dan bahkan tidak ada vaksinasi dengan cara-cara seperti sekarang tapi mereka kuat dan tidak terdengar ada penyakit-penyakit aneh seperti sekarang ?
Apa yang salah dengan manusia zaman sekarang ?
Banyak hal-hal yang memudhorotkan tubuh yang makanan sehari-hari, tidak bisa membedakan makanan halal dan haram dll.
Seorang dokter atau bidan yang menjadi orang yang memberikan vaksinasi tersebut tidak diberitahu apakah vaksin tersebut halal atau haram, mereka hanya dibertahu bahwa vaksinasi harus dilakukan, dengan alasan blablabla, dan kita tentu saja percaya.
Karena kita itu orang yang hanya mengikuti tren saja, tiak ingin mengetahui lebih jauh mengenai suatu hal. Apakah halal atau haram, apakah menyebabkan mudhorot atau tidak.
Satu kisah seorang bidan yang mempunyai 4 orang anak memberikan vaksinasi kepada 3 anak pertamanya dengan cara barat dan tidak memberikannya pada anak ke-4, dia membuktikan sendiri bahwa anak ke-4 yang tidak diberi vaksinasi imunitasnya jauh lebih prima daripada ketiga anaknya, dan kecerdasan pun melebihi ketiga anak pertamanya. Beberapa bidan pun enggan melakukan vaksinasi terhadap anak mereka sendiri.
Apakah ISLAM mengenal imunisasi ?Jawabannya, TENTU SAJA. Dalam tradisi agama islam, imunisasi yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah at-tamni' dan at-tahshin. Bahkan hal ini sudah dikenal dalam masa yang sangat lama sekali. Nabi Ibrahim yang hidup sekitar 4000 tahun yang lalu mengimunisasi dan memproteksi 2 putranya yaitu Nabi Ismail dan Nabi Ishaq dari tiga hal mendasar, yaitu serangan setan, serangan hama, dan serangan ain(pandangan yang jahat) yang bisa merusak fisik dan mental anak seperti syok, kelumpuhan bahkan kematian dengan seizin Allah. Ciri-ciri serangan ain seperti anak menjadi sering menangis secara tidak wajar, step, kurus, tidak selera menyusu dan makan, sering terkejut ketika tidur, kejang, terdengar suara gemeretak ketika tidur dll.
Sejatinya, Allah telah menganugerahkan tubuh yang sempurna ini, dengan sistem yang sangat sempurna pula. Secara alami tubuh telah memiliki sistem imun yang kuat dan terbukti vaksinasi yang paling hebat adalah dari ASI, hal yang merupakan ciptaan Allah pula. Allah Maha Tahu atas segala yang Ia ciptakan dan tidaklah ia menciptakan sesuatu kecuali beserta manfaat. Subhanallah.
Imunisasi yang terbaik adalah dengan hal-hal yang selalu Allah berikan, yaitu memperkuat iman untuk membentengi diri dari serangan setan, tidak mengkonsumsi atau mengenakan hal yang haram dan mencegah serangan ain, pola hidup sehat dll. Tak lupa, hanya berdoa dan meminta penjagaan dan perlindungan kepada Allah karena Dia-lah sebaik-baik Pelindung dan Maha Penyembuh segala penyakit.
*Hanya berbagi , Benarkan jika saya salah :)
Padahal vaksin-vaksin tersebut diciptakan karena virus-virusnya juga sengaja mereka ciptakan, hanya agar bisnis vaksinasi tetap berjalan.
Dimanakah hati mereka setelah melihat produknya malah mencelakakan bahkan membunuh anak-anak karena vaksin tersebut. Hanya meraup pundi-pundi kekayaan. Astaghfirullah, ternyata banyak sekali orang yang tidak menyadarinya.
Coba kita renungkan, apakah dulu ada virus-virus seperti itu?
Renungan yang sangat mengusik hati dan akal kita, mengapa orang-orang di zaman nabi-nabi terdahulu berumur sangat panjang dan bahkan tidak ada vaksinasi dengan cara-cara seperti sekarang tapi mereka kuat dan tidak terdengar ada penyakit-penyakit aneh seperti sekarang ?
Apa yang salah dengan manusia zaman sekarang ?
Banyak hal-hal yang memudhorotkan tubuh yang makanan sehari-hari, tidak bisa membedakan makanan halal dan haram dll.
Seorang dokter atau bidan yang menjadi orang yang memberikan vaksinasi tersebut tidak diberitahu apakah vaksin tersebut halal atau haram, mereka hanya dibertahu bahwa vaksinasi harus dilakukan, dengan alasan blablabla, dan kita tentu saja percaya.
Karena kita itu orang yang hanya mengikuti tren saja, tiak ingin mengetahui lebih jauh mengenai suatu hal. Apakah halal atau haram, apakah menyebabkan mudhorot atau tidak.
Satu kisah seorang bidan yang mempunyai 4 orang anak memberikan vaksinasi kepada 3 anak pertamanya dengan cara barat dan tidak memberikannya pada anak ke-4, dia membuktikan sendiri bahwa anak ke-4 yang tidak diberi vaksinasi imunitasnya jauh lebih prima daripada ketiga anaknya, dan kecerdasan pun melebihi ketiga anak pertamanya. Beberapa bidan pun enggan melakukan vaksinasi terhadap anak mereka sendiri.
Apakah ISLAM mengenal imunisasi ?Jawabannya, TENTU SAJA. Dalam tradisi agama islam, imunisasi yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah at-tamni' dan at-tahshin. Bahkan hal ini sudah dikenal dalam masa yang sangat lama sekali. Nabi Ibrahim yang hidup sekitar 4000 tahun yang lalu mengimunisasi dan memproteksi 2 putranya yaitu Nabi Ismail dan Nabi Ishaq dari tiga hal mendasar, yaitu serangan setan, serangan hama, dan serangan ain(pandangan yang jahat) yang bisa merusak fisik dan mental anak seperti syok, kelumpuhan bahkan kematian dengan seizin Allah. Ciri-ciri serangan ain seperti anak menjadi sering menangis secara tidak wajar, step, kurus, tidak selera menyusu dan makan, sering terkejut ketika tidur, kejang, terdengar suara gemeretak ketika tidur dll.
Sejatinya, Allah telah menganugerahkan tubuh yang sempurna ini, dengan sistem yang sangat sempurna pula. Secara alami tubuh telah memiliki sistem imun yang kuat dan terbukti vaksinasi yang paling hebat adalah dari ASI, hal yang merupakan ciptaan Allah pula. Allah Maha Tahu atas segala yang Ia ciptakan dan tidaklah ia menciptakan sesuatu kecuali beserta manfaat. Subhanallah.
Imunisasi yang terbaik adalah dengan hal-hal yang selalu Allah berikan, yaitu memperkuat iman untuk membentengi diri dari serangan setan, tidak mengkonsumsi atau mengenakan hal yang haram dan mencegah serangan ain, pola hidup sehat dll. Tak lupa, hanya berdoa dan meminta penjagaan dan perlindungan kepada Allah karena Dia-lah sebaik-baik Pelindung dan Maha Penyembuh segala penyakit.
*Hanya berbagi , Benarkan jika saya salah :)
Langganan:
Postingan (Atom)